Bappenas Luncurkan Dana Inovasi Teknologi Demi Mitigasi Risiko Iklim

Bappenas Luncurkan Dana Inovasi Teknologi Demi Mitigasi Risiko Iklim

Rangka Narasi — Pemerintah Indonesia melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kembali mengambil langkah strategis dalam menghadapi ancaman perubahan iklim. Di tengah meningkatnya kejadian cuaca ekstrem, banjir, kekeringan, serta kenaikan permukaan air laut, Bappenas resmi meluncurkan Dana Inovasi Teknologi untuk Mitigasi Risiko Iklim. Program ini ditujukan untuk mempercepat pengembangan teknologi hijau, mendorong kolaborasi lintas sektor, dan memperkuat kemampuan Indonesia dalam mengurangi dampak perubahan iklim di masa depan.

Peluncuran Dana inovasi ini dipandang sebagai salah satu tonggak penting dalam agenda pembangunan nasional berkelanjutan. Pemerintah menilai bahwa inovasi teknologi harus menjadi pilar utama dalam upaya transisi menuju ekonomi rendah karbon. Teknologi yang tepat diyakini mampu memperkuat ketahanan ekonomi nasional sekaligus memberikan peluang baru bagi industri berbasis energi bersih.

Dana inovasi yang diluncurkan Bappenas difokuskan untuk mendukung berbagai riset dan proyek teknologi energi bersih, seperti pembangkit listrik tenaga surya, angin, biomassa, hingga penyimpanan energi jangka panjang. Selain itu, program ini juga mengarahkan dukungan pada pengembangan teknologi mitigasi risiko bencana seperti sistem peringatan dini, pemodelan cuaca berbasis AI, serta teknologi adaptasi untuk sektor pertanian dan pesisir.

Bappenas menegaskan bahwa pendekatan berbasis teknologi adalah solusi yang paling efektif untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dalam jangka panjang. Dengan dukungan pendanaan yang memadai, proyek-proyek inovasi diharapkan bisa dikembangkan lebih cepat, terukur, dan dapat diimplementasikan oleh pemerintah daerah maupun sektor swasta.

Peluncuran dana inovasi ini tidak hanya berfokus pada pendanaan, tetapi juga menciptakan jembatan kolaborasi antara peneliti, akademisi, industri, dan pemerintah. Bappenas menilai bahwa pengembangan teknologi tidak akan berjalan optimal tanpa kerja sama antar pihak. Peneliti membutuhkan akses pendanaan dan fasilitas, industri membutuhkan inovasi untuk meningkatkan daya saing, sementara pemerintah memerlukan solusi yang bisa diterapkan secara nasional.

Baca juga : Potensi Penurunan BI Rate Jadi Angin Segar Emiten Properti, Ini Rekomendasi Sahamnya

Melalui program ini, Bappenas membuka peluang bagi perguruan tinggi, lembaga riset, dan start-up teknologi untuk mendapatkan dukungan riset terapan. Kolaborasi ini diharapkan menghasilkan inovasi yang tidak hanya canggih, tetapi juga relevan, terjangkau, dan mudah diadopsi oleh berbagai sektor ekonomi. Dengan begitu, ekosistem inovasi di Indonesia dapat tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Bappenas menegaskan bahwa dana inovasi ini akan diberikan kepada proyek yang memiliki dampak nyata terhadap mitigasi risiko iklim. Setiap proposal yang masuk akan dievaluasi berdasarkan efektivitas, keberlanjutan, manfaat jangka panjang, serta potensi implementasinya pada skala nasional. Proyek-proyek yang memenuhi kriteria akan mendapatkan dukungan pendanaan berkelanjutan, pendampingan teknis, hingga akses terhadap mitra industri.

Pendanaan berbasis dampak ini merupakan pendekatan baru yang bertujuan membuat inovasi tidak hanya berhenti pada tahap riset, tetapi juga mampu memasuki tahap komersialisasi. Dengan demikian, teknologi dapat digunakan secara luas oleh masyarakat, pemerintah daerah, hingga dunia usaha.

Salah satu fokus terbesar dalam program ini adalah mendorong transisi energi dari sumber fosil menuju energi terbarukan. Indonesia selama ini bergantung pada batubara dan bahan bakar minyak sebagai sumber energi. Namun, peningkatan emisi karbon dari sektor energi menjadi tantangan besar dalam upaya memenuhi target pengurangan emisi gas rumah kaca.

Melalui dana inovasi teknologi ini, Bappenas mendorong pengembangan solusi energi terbarukan yang lebih efisien dan terjangkau. Teknologi penyimpanan energi, seperti baterai berkapasitas besar, juga menjadi prioritas karena dibutuhkan untuk stabilisasi sistem energi nasional. Dengan inovasi yang tepat, Indonesia dapat mempercepat penggunaan energi bersih sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Selain mitigasi, dana inovasi juga diarahkan untuk memperkuat adaptasi berbagai sektor yang rentan terhadap perubahan iklim, terutama pertanian dan wilayah pesisir. Teknologi pertanian berbasis data, seperti pemantauan kelembapan tanah, pemodelan cuaca, dan sistem irigasi pintar, menjadi fokus utama. Teknologi ini diharapkan bisa membantu petani meningkatkan produktivitas di tengah cuaca yang tidak menentu.

Untuk wilayah pesisir yang menghadapi ancaman abrasi dan kenaikan permukaan laut, Bappenas memberikan prioritas pada inovasi seperti pemetaan wilayah rawan bencana, rekayasa ekosistem bakau, serta teknologi pelindung pantai yang lebih efisien. Dengan pendekatan inovatif ini, risiko kerugian ekonomi dan sosial di wilayah pesisir diharapkan dapat ditekan secara signifikan.

Dalam peluncuran resminya, Bappenas menegaskan bahwa dana inovasi ini merupakan bukti komitmen Indonesia dalam agenda iklim global. Pemerintah ingin menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya mengambil peran pasif, tetapi juga aktif dalam mengembangkan teknologi untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Program ini sekaligus menjadi langkah penting untuk memenuhi komitmen Indonesia dalam Kesepakatan Paris dan agenda Net Zero Emission 2060.

Bappenas optimistis bahwa dengan inovasi dan kolaborasi, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim. Pemerintah menekankan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan dukungan semua pihak, mulai dari masyarakat, akademisi, hingga sektor usaha.

Peluncuran Dana Inovasi Teknologi oleh Bappenas menandai babak baru dalam upaya mitigasi risiko iklim di Indonesia. Dengan menyatukan riset, pendanaan, dan kolaborasi lintas sektor, pemerintah berupaya mempercepat pengembangan solusi iklim yang konkret, efisien, dan berkelanjutan. Dalam situasi iklim yang semakin tidak menentu, inovasi teknologi menjadi pilar penting bagi Indonesia untuk melindungi masyarakat, memperkuat ekonomi, dan membangun masa depan yang lebih hijau.