Laporan WGC: Warga Indonesia Makin Suka Investasi Emas

Laporan WGC: Warga Indonesia Makin Suka Investasi Emas

RANGKA NARASI — Minat masyarakat Indonesia terhadap investasi emas terus meningkat tajam sepanjang tahun 2025. Hal ini terungkap dalam laporan terbaru World Gold Council (WGC) yang mencatat adanya pertumbuhan signifikan dalam pembelian emas fisik maupun digital oleh investor ritel di tanah air.

Menurut laporan bertajuk Gold Demand Trends Q3 2025, permintaan emas di Indonesia naik hingga 23% dibanding periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini didorong oleh melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS, kekhawatiran terhadap inflasi global, serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap aset lindung nilai (safe haven).

– Faktor Utama Kenaikan Minat

WGC menyebutkan bahwa ada tiga faktor utama yang membuat masyarakat Indonesia semakin gemar berinvestasi emas:

  1. Ketidakpastian Ekonomi Global
    Ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan perlambatan ekonomi di Tiongkok membuat harga komoditas, termasuk emas, bergerak fluktuatif. Dalam situasi seperti ini, investor Indonesia cenderung beralih ke emas sebagai aset pelindung nilai.

  2. Meningkatnya Akses Digital Investment Platform
    Kehadiran platform investasi digital seperti Pegadaian Digital, Pluang, dan Tokopedia Emas turut mendorong masyarakat untuk membeli emas mulai dari nominal kecil. Tren investasi mikro ini membuka peluang besar bagi kalangan milenial dan Gen Z yang mulai melek finansial.

  3. Kampanye Literasi Keuangan dan Dukungan Pemerintah
    Pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia gencar melakukan kampanye literasi investasi aman. Emas sering dijadikan contoh investasi jangka panjang yang stabil dan mudah dicairkan.

– Data Pembelian Meningkat di Berbagai Daerah

WGC mencatat bahwa peningkatan terbesar terjadi di wilayah Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur, di mana minat terhadap emas batangan melonjak hingga 30%. Sementara itu, transaksi emas digital meningkat pesat di wilayah perkotaan seperti Jakarta, Surabaya, dan Makassar.

– Harga Emas Makin Menggoda

Harga emas dunia kini berada di kisaran US$2.440 per troy ounce, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa. Di pasar domestik, harga emas Antam menembus Rp1,36 juta per gram, naik sekitar 18% dibandingkan awal tahun 2025.

Analis keuangan Arif Prasetyo dari FinInsight Asia mengatakan, “Tren ini menunjukkan pergeseran perilaku investasi masyarakat. Emas kini bukan hanya simbol kekayaan, tapi juga strategi perlindungan aset menghadapi ketidakpastian ekonomi global.”

– Generasi Muda Jadi Penggerak Tren

Studi tambahan dari WGC menunjukkan lebih dari 45% investor emas baru di Indonesia berasal dari kelompok usia 25–40 tahun. Generasi muda ini lebih tertarik pada emas digital karena fleksibel dan mudah diawasi melalui aplikasi investasi.

“Dulu emas identik dengan tabungan orang tua, tapi sekarang anak muda pun mulai sadar bahwa emas punya daya tahan terhadap inflasi yang tinggi,” perencana keuangan independen di Jakarta.

– Prospek ke Depan

WGC memperkirakan permintaan emas di Indonesia akan terus tumbuh hingga 15% pada tahun 2026, seiring meningkatnya ketidakpastian global dan dorongan untuk diversifikasi aset. Pemerintah pun berencana memperkuat regulasi pasar emas digital agar lebih aman dan transparan bagi investor ritel.

– Kesimpulan

Laporan WGC menegaskan bahwa Indonesia kini menjadi salah satu pasar emas paling dinamis di Asia Tenggara. Minat masyarakat yang tinggi, didukung akses digital dan literasi keuangan yang meningkat, menjadikan emas bukan sekadar simbol kemakmuran, tetapi juga instrumen investasi masa depan.