Parade Borong Saham Lo Kheng Hong dari Sektor Properti hingga Perbankan

Parade Borong Saham Lo Kheng Hong dari Sektor Properti hingga Perbankan

RANGKA NARASI — Investor kawakan Indonesia, Lo Kheng Hong (LKH), kembali menjadi pusat perhatian pelaku pasar modal setelah aksi belanjanya mencuat ke publik melalui laporan kepemilikan saham dan pantauan pergerakan transaksi pada sejumlah emiten. LKH tercatat melakukan aksi borong di berbagai sektor strategis, mulai dari properti, perbankan, komoditas, hingga konsumer, menandai strategi jangka panjangnya dalam membaca peluang undervaluation pada momen koreksi pasar.

Aksi LKH ini sontak memicu gelombang antusiasme investor ritel yang selama ini mengidolakan gaya investasinya yang disiplin dan dikenal sangat selektif. Dengan pendekatan value investing, ia kerap masuk ke saham berkualitas pada saat pasar sedang kurang memperhatikan atau saat harga saham masih jauh di bawah nilai intrinsiknya.

Fokus Baru di Sektor Properti: Mencari Emiten dengan Aset Masif

Sektor properti menjadi salah satu area yang paling disorot karena aktivitas LKH di sektor ini cukup agresif. Beberapa saham properti berkapitalisasi menengah mengalami lonjakan volume perdagangan sejak tersiar kabar bahwa LKH mulai mengumpulkan posisi.

Menurut analis, langkah ini menunjukkan keyakinan LKH terhadap pemulihan sektor properti setelah beberapa tahun tertekan. Proyeksi stabilnya suku bunga, pengembangan kawasan urban baru, serta percepatan proyek infrastruktur dinilai menjadi katalis utama sektor ini.

“Lo Kheng Hong dikenal membeli perusahaan properti yang memiliki landbank besar, neraca kuat, dan harga saham yang terdiskon. Banyak investor mengikuti arah ini karena historinya selalu tepat membaca siklus,” ujar seorang analis senior pasar modal.

Selain itu, permintaan hunian kelas menengah yang kian meningkat memberikan ruang besar bagi emiten properti untuk memulihkan penjualan. Para pengembang dengan lahan strategis di Jabodetabek dan kota metropolitan lain diperkirakan menjadi incaran utama LKH.

Perbankan Tetap Jadi Pilar: Mengincar Bank-Bank Aset Menengah dan CASA Tinggi

Sektor perbankan tidak luput dari radar belanja LKH. Ia diketahui menambah kepemilikan di beberapa bank aset menengah yang memiliki pertumbuhan stabil dan basis dana murah (CASA) yang kuat.

Perbankan dinilai memiliki fundamental yang kokoh sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, terutama di tengah tren pemulihan aktivitas konsumsi dan digitalisasi layanan finansial yang masif. Bank-bank yang mampu menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) tetap rendah serta memiliki ekspansi kredit yang sehat dinilai menjadi kandidat utama aksi borong LKH.

“Investor besar seperti LKH biasanya masuk ke bank yang sudah terbukti melewati berbagai siklus krisis. Itu sebabnya ia lebih memilih bank dengan manajemen prudent dan pertumbuhan jangka panjang,” ujar seorang ekonom perbankan.

Melirik Lagi Saham Energi dan Komoditas: Dividen Tebal Masih Menarik

Selain kedua sektor utama, LKH juga disebut kembali masuk ke saham energi dan komoditas, terutama perusahaan berbasis batu bara dan logam. Meski sektor ini mengalami volatilitas harga global, banyak emiten yang masih memiliki fundamental kuat dengan dividen tinggi.

Saham-saham yang memiliki kas tebal, utang rendah, dan konsistensi membagikan dividen menjadi favorit investor jangka panjang seperti LKH. Dengan valuasi beberapa emiten energi yang kembali ke level menarik setelah koreksi harga komoditas, peluang untuk masuk jangka panjang dianggap cukup menguntungkan.

Investor Ritel Ikut Ramai-Ramai “Ngikutin” Langkah LKH

Fenomena “efek LKH” kembali terjadi. Aksi borong LKH di sejumlah emiten membuat saham-saham terkait mengalami lonjakan minat beli dari investor ritel yang menjadikan LKH sebagai indikator arah pasar.

Volume transaksi naik signifikan, dan beberapa saham menguat dalam waktu singkat setelah rumor pembelian LKH mencuat. Meski demikian, analis mengingatkan bahwa strategi LKH tidak bisa sekadar ditiru tanpa pemahaman mendalam.

“Lo Kheng Hong membeli saham setelah menghitung valuasi sangat detail. Ia sabar menunggu bertahun-tahun. Tidak semua investor siap dengan gaya seperti itu,” ujar analis lainnya.

Strategi Klasik Value Investing Masih Relevan di Tahun Ini

Aksi borong yang dilakukan LKH menegaskan bahwa value investing masih sangat relevan di tengah volatilitas pasar dan sentimen global yang tidak menentu. Dengan mencari perusahaan yang fundamentalnya kuat namun harganya murah, LKH memanfaatkan momentum koreksi sebagai peluang emas.

Pasar menilai langkah agresif LKH di berbagai sektor sekaligus menunjukkan optimisme terhadap pemulihan ekonomi Indonesia dalam beberapa kuartal mendatang, terutama sektor properti dan perbankan yang selama ini menjadi pilar utama pertumbuhan pasar modal domestik.

Arah Investasi Jangka Panjang: Membaca Pesan dari Aksi LKH

Dengan rekam jejak suksesnya selama puluhan tahun, setiap pergerakan LKH selalu diikuti ketat oleh pelaku pasar. Aksi borong terbaru ini dipandang sebagai sinyal bahwa sektor-sektor yang ia masuki memiliki prospek jangka panjang kuat, terlepas dari kondisi pasar jangka pendek.

Kesuksesan LKH selama ini dibangun atas empat prinsip utama: kesabaran luar biasa, analisis mendalam, fokus pada perusahaan undervalued, dan keberanian melawan arus. Itulah yang membuat sosoknya dikenal luas sebagai Warren Buffett Indonesia.